Trauma from occlusion (TFO) didefinisikan sebagai prubahan mikroskopis struktur periodontal pada area ligamen periodontal, yang nantinya dapat menimbulkan kegoyangan gigi. Kegoyangan gigi merupakan tanda TFO yang paling sering muncul.
Semua gaya yang melebihi kapasitas jaringan menyebabkan cedera jaringan.
Traumatic occlusion: Oklusi yang tidak tepat pada jaringan dan menyebabkan TFO.
Klasifikasi TFO
Berdasarkan onset-nya.
- Acute TFO.
- Terjadi secara tiba-tiba.
- Bisa karena menggigit obyek yang keras.
- Chronic TFO.
- Berkembang dalam periode waktu tertentu.
- Terjadi karena restorasi atau mahkota yang terlalu tinggi.
Berdasarkan kemampuan periodontal untuk bertahan dari gaya oklusal.
- Primary: Jaringan periodontal sehat, namun tekanan oklusal sangat besar sehingga menyebabkan trauma.
- Secondary: Sebelumnya telah terjadi penyakit periodontal. Cedera jaringan terjadi walau hanya dengan gaya normal yang seharusnya masih dalam kapasitas adaptif.
Tahapan (Stages) TFO
- Stage I: Injury stage.
- Stage II: Repair.
- Stage III: Adaptive remodelling of the periodontium.
Stage I: Injury stage
- Terjadi perubahan vaskular dalam 30 menit.
- Pembuluh darah menjadi penuh dengan sel darah merah pada 2-3 jam.
- Mulai terjadi fragmentasi sel darah merah: 1-7 hari.
- Area periodontal yang paling rentan cedera karena tekanan oklusal berlebihan adalah furkasi.
Stage II: Repair
- Untuk mengatasi fase injury, terbentuklah buttressing bone formation.
- Buttressing bone formation terjadi di dalam rahang (central buttressing) dan pada permukaan tulang (peripheral buttressing).
- Selama central buttressing, sel endosteal mendepositkan tulang baru yang mengembalikan trabekula tulang dan menurunkan ukuran marrow space.
- Peripheral buttressing terjadi di permukaan fasial dan lingual pada plat alveolar.
Stage III: Adaptive remodelling of the periodontium
- Tahap ini membantu gigi beradaptasi terhadap gaya yang berlebih dengan:
- Migrasi patologis: paling sering terjadi pada anterior
- Penebalan ligamen periodontal.
- Hasilnya adalah penebalan ligamen periodontal yang berbentuk corong di puncak dan defek angular di tulang, tanpa pembentukan poket periodontal.
- Lalu gigi yang berhubungan menjadi goyang. Juga terjadi peningkatan vaskularisasi.
- Kegoyangan yang terjadi lebih besar daripada yang kita anggap mobilitas normal, namun tidak dapat dianggap patologis karena hal ini merupakan proses adaptasi dan bukan proses penyakit. Jika semakin parah (misalnya terdapat pembentukan poket), baru bisa dianggap patologis.
TFO tidak menyebabkan gingivitis atau poket dan juga tidak meningkatkan aliran GCF.
TFO hanya mempengaruhi jaringan yang menyangga gigi seperti sementum, tulang alveolar, dan ligamen periodontal. Suplai darah pada epithelial attachement dan gingiva tidak dipengaruhi oleh TFO. Adanya penyakit gingiva dan poket periodontal karena adanya reaksi dan parasit (plak) pada suklus gingiva.