Photo by Anna Shvets on <a href="https://www.pexels.com/photo/female-dentist-and-assistant-examining-patients-teeth-in-clinic-3845981/" rel="nofollow">Pexels.com</a>
A. Penyediaan alcohol-based hand rub (mengandung alkohol minimal 70%), pemajangan poster 6 langkah cara mencuci tangan sesuai WHO, penyediaan tisu dan tempat sampah medis tertutup di ruang tunggu pasien.
B. Melakukan selalu prosedur 6 langkah mencuci tangan standar WHO dan hand sanitizer, yaitu:
Gunakan sabun dan air mengalir jika tangan terlihat kotor secara klinis atau terkontaminasi dengan bahan. Cuci tangan selama 40-60 detik.
Gunakan alcohol-based hand rub jika tangan tidak terlihat kotor secara klinis. Cuci tangan selama 20-30 detik.
C. Prosedur cuci tangan harus dilaksanakan pada saat (WHO 5 moment):
Sebelum menyentuh pasien.
Sebelum melakukan prosedur.
Setelah terpapar cairan tubuh.
Setelah menyentuh pasien.
Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien.
D. Rekomendasi WHO dalam pencegahan atau pembatasan penyebaran COVID-19 dengan standar precaution (referensi WHO IPC COVID Module 3). Yaitu:
Higiene tangan (sesuai prosedur poin B dan 6 langkah mencuci tangan).
Higiene respiratori (etiket): Etiket hygiene respiratori yang baik atau etiket batuk dapat menurunkan penyebaran mikroorganisme penyebab infeksi respiratori. Etiket ini sebagai berikut:
Palingkan kepala ke arah lain jika batuk atau bersin.
Tutupi hidung dan mulut dengan tisu.
Jika tisu telah digunakan, segera buang dalam tempat sampah.
Batuk atau bersin ke lengan jika tisu tidak tersedia.
Bersihkan tangan menggunakan sabun dan air atau alcohol-based product.
Dokter gigi dan atau perawat dan atau staf harus memakai APD yang sesuai.
Pasien diminta berkumur dengan:
Hidrogen peroksida 0.5%-1% selama 1 menit, terbukti efektif terhadap Human Coronavirus (COVID-19). Untuk rongga mulut, penggunaan hidrogen peroksida maksimal 3% (Wolff dkk, 1982). Dalam laporan Peng dkk (2020), disarankan penggunaan hidrogen peroksida 1% sebagai obat kumur.
Povidon iodine obat kumur (1%) selama 15 detik – 1 menit, yang terbukti efektif terhadap SARS dan MERS. Namun Peng dkk (2020), menyarankan penggunaan povidon iodine 0.2% walaupun belum didukung oleh bukti ilmiah lebih lanjut.
Tindakan perawatan gigi disarankan menggunakan rubber dam untuk mengurangi risiko penularan melalui droplet saliva akibat tekanan udara tinggi saat penggunaan handpiece ataupun alat ultrasonic scaler.
Keterampilan dalam kontrol infeksi, pembuangan alat tajam dan pencegahan injuri akibat benda tajam perlu ditingkatkan,
Desinfeksi, pembersihan dan penanganan alat yang telah digunakan, Desinfektan permukaan dengan campuran air dan detergen serta sodium hipoklorit 5% dengan perbandingan 1:100 sehingga konsentrasi final sebesar 0.05% selama 1 menit. Untuk benda dengan permukaan yang kecil, dapat dibersihkan menggunakan etanol 70%.
Pembersihan lingkungan kerja, dengan melakukan desinfeksi pada ruang tunggu pasien, gagang pintu, meja, kursi, dental unit. Lantai dapat dibersihkan menggunakan benzalkonium klorida 2% yang sudah banyak dijual dalam produk pasaran pembersih lantai.