Dalam menjalani praktiknya, seorang dokter gigi pasti akan terlibat dalam hubungan dokter-pasien, di mana dalam interaksi tersebut akan terjadi pertukaran ilmu pengetahuan dan perawatan di dalam bingkai etika dan kepercayaan.

Hippocrates adalah sang pelopor etika kedokteran. Dari Hippocrates muncul konsep pengobatan sbeagai profesi, dimana ahli pengobatan membuat janji di depan masyarakat bahwa mereka akan menempatkan kepentingan pasien mereka di atas kepentingan mereka sendiri.

“Etika dan profesionalisme memiliki hubungan yang sangat erat.”

Prinsip etika kedokteran harus berpihak pasien, yang berarti dalam seorang dokter harus mempertimbangkan manfaat dan risiko yang sekecil mungkin, termasuk dalam segi biaya, sebelum memilih tindakan yang akan dilakukan kepada pasien.

Prinsip etika kedokteran meliputi:

1. PATIENT AUTONOMY – respect for persons.

  • Menghargai otonomi pasien.
  • Yaitu prinsip moral dokter untuk selalu menghargai dan menghormati hak otonomi pasien, terutama dalam hak-hak untuk memperoleh informasi yang jujur dan benar serta hak untuk melakukan apa-apa yang boleh dilakukan terhadap dirinya.
  • Informed consent termasuk dalam prinsip ini dan merupakan komponen penting dari hak pasien untuk mendapatkan otonomi.
  • Confidentiality atau mampu menjaga kerahasiaan pasien juga termasuk menghargai otonomi pasien.

2. BENEFICIENCEto do good.

  • Beneficience adalah melakukan tindakan untuk kebaikan pasien.
  • Saat mempertimbangkan suatu tindakan yang akan dilakukan, dokter gigi harus mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.

3. NON-MALEFIENCEto do no harm.

  • Tidak merugikan.
  • Dokter gigi diharapkan tidak melakukan tindakan yang memperburuk keadaan pasien.

4. JUSTICE

  • Berlaku adil.
  • Dalam menjalani praktiknya, dokter gigi tidak boleh diskriminatif.
  • Adil di sini juga dapat berarti memberikan perawatan yang setara, sesuai dengan hak dan prioritas kasus.

5. VERACITY – truthfulness.

  • Hubungan dokter dan pasien berdasarkan kepercayaan. Perbuatan bohong itu berarti tidak menghargai pasien dan bisa membahayakan hubungan dengan pasien.

By Infodrg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *