HIV adalah human immunodeficiency virus infection yang disebabkan oleh retrovirus (HIV), virus ini secara bertahap merusak sistem imun dengan menyerang sel Limfosit T CD4.

Patogenesis:

  1. HIV melekat dan penetrasi ke sel target.
  2. HIV melepaskan RNA ke dalam sel. RNA harus diubah menjadi DNA oleh reverse transcriptase agar dapat bereplikasi.
  3. DNA viral masuk ke sel nukleus.
  4. Dengan bantuan enzim integrase, DNA viral dapat menyatu dengan DNA sel.
  5. Produksi RNA yang dibutuhkan untuk membentuk virus baru.
  6. Virus baru dibentuk dari RNA dan protein.
  7. Virus baru mendorong keluar (buds) sel membran dan membungkus diri dengan fragmen sel membran.
  8. Untuk dapat menginfeksi sel lain, terjadi maturasi virus melalui pemecahan struktur protein virus untuk enzim protease HIV.

Tahap Infeksi

1. Primary HIV infection

Terdapat jumlah besar HIV pada peripheral blood; tubuh membentuk antibodi HIV dan lifosit sitotoksik, biasanya disertai short flu-like illness pada beberapa minggu awal.

2. Clinically asymptomatic

Kurang lebih selama 10 tahun, terdapat pembesaran KGB, penurunan level HIV pada peripheral blood, namun masih infeksius dan masih terdeteksi antibodi HIV. Hasilnya tes antibodi (+). HIV hanya aktif di nodus limfe, pada viral load test, terlihat sebagian kecil virus yang keluar dari nodus limfe.

3. Symptomatic HIV infection

Penurunan sistem imun semakin parah, tidak mampu mencegah infeksi oportunistik, yang normalnya dapat dicegah saat sistem imun tubuh normal.

4. Progression from HIV to AIDS

Penurunan sistem imun lebih jauh (jumlah CD4 < 200 sel/mm3 atau < 15%); infeksi oportunistik semakin parah dan kanker. Pada individu normal, jumlah CD4 800-1300 sel/mm3 darah.

Semua infeksi bisa muncul pada pasien HIV

  • Candidiasis.
  • Virus:
    • HSV, varicella zoster virus, Epstein barr virus.
    • Cytomegalovirus.
    • Human Herpes Virus 8 (HHV 8): Kaposi’s Sarcoma.
    • Human Papiloma Virus (HPV).
  • Banteri:
    • NUG/NUP.
    • TBC: single, indurasi, ireguler, painfull ulcer.
    • Treponema pallidum (sifilis).

Diagnosis:

  • ELISA (Enzym-Linked Immunosorbent Assay): Deteksi antibodi HIV.
  • Viral load test: Deteksi jumlah HIV pada darah, seberapa cepat replikasi virus.
  • Hitung CD4.

Perawatan:

  • Highly Active Antiretroviral Therapy (HAART)
  • Reverse transcriptase inhibitors: Lamivudine.
  • Integrase inhibitor: Raltegravir.
  • Protease inhibitor: Amprenavir.
  • Fusion inhibitor (menghambat virus masuk ke dalam sel): Enfuvirtide.

Pertimbangan Dental:

  • Perhatikan Infeksi Oportunistik.
  • Kontrol Infeksi: Gunakan gloves, masker, dan kacamata pelindung, hindari cedera suntikan bekas pasien HIV, sterilkan alat dan ruangan atau pakai alat disposable.
  • Perawatan invasif pasien HIV: Taruh di jadwal paling akhir.

By Infodrg