Plasma level bilirubin normal < 1 mg/100 ml.
Kerusakan hepar: 2,5 mg/100 ml. Menyebabkan icteric (jaundice).
Fisiologis:
Hemolysis > peningkatan bilirubin di plasma, melalui hepar berkonjugasi dengan asam glukoronat > disekresikan di usus untuk membantu emulsifikasi lemak.
Aspek terpenting penyakit hepar terkait kedokteran gigi:
- PERDARAHAN
- Protrombin time (PT) normal: 11-13 detik atau INR (International Normalized Ratio) 1.0. Penghitungan INR = PT (tes)/PT (normal.
- Pada penyakit hepar terjadi peningkatan PT, sehingga darah sulit berkoagulasi.
- Penyakit hepar:
- Defisiensi sintesis faktor vitamin K-dependent (faktor II, VII, IX, X). Solusi: Penggunaan vitamin K saat prosedur dental yang menimbulkan perdarahan.
- Defisiensi molekul fibrinogen.
- METABOLISME OBAT
- Hindari atau kurangi obat-obatan yang dimetabolisme di hepar.
- Solusi: Subtitusi obat dengan obat yang tidak hepatotoksik.
Obat-obatan yang dimetabolisme di hepar:
Anestesi Lokal | Analgesik | Sedatif | Antibiotik |
---|---|---|---|
Lidocain Mepivacaine Prilocaine Bupivacaine | Aspirin Acetaminophen Kodein Meperidine Ibuprofen | Diazepam Barbiturate | Ampicilin Tetracyclin Metronidazole Vancomycin |
Transmisi:
- Secara langsung: Transfusi darah, jarum suntik digunakan bersama-sama, penggunaan tato dan tindik.
- Secara tidak langsung:
- Serum/plasma yang terinteksi mengenai kulit yang luka atau abrasi, rongga mulut atau mata.
- Absorbsi sekret yang terinfeksi,
- Saliva/semen melalui permukaan mukosa (heteroseksual/homoseksual).
- Transfer serum/plasma terinfeksi melalui benda mati atau serangga.
Jenis Hepatitis
Hepatitis A | Hepatitis B | Hepatitis C | Hepatitis D | |
---|---|---|---|---|
Virus | Single stranded RNA picorna virus | Double stranded DNA hepadna virus | Non A non B hepatitis; envelope RNA | Hanya menyertai hepatitis B, infeksi menjadi lebih parah |
Inkubasi | 2-6 minggu | 30-120 hari | 25-90 hari | |
Gejala | Jaundice, asimptomatik | Jaundice | ||
Transmisi | Makanan dan udara | Darah, saliva, semen | Darah | Biasanya pada pecandu obat |
- Hepatitis B,C, dan D bisa menjadi kronis dan menyebabkan sirosis hati.
- Hepatitis A dan E bisa menjadi akut, self-limiting, transmisi melalui makanan.
- Hepatitis D tidak akan ada jika tidak didahului oleh Hepatitis B.
Manifestasi Oral:
- Angular cheilitis.
- Glossitis.
- Mukosa pucat akibat penurunan vitamin dan anemia (akibat perdarahan dari pecahnya varises esophagus + obat-obatan hepatitis seperti interferon dan ribavirin).
- Sclera dan mukosa icteric (pada jaundice).
Manajemen Dental:
- Hepatitis aktif: konsultasi dengan dokter penyakit dalam, hanya dilakukan perawatan darurat.
- Pasien dengan riwayat hepatitis: Konsultasi dokter penyakit dalam, determinasi kemungkinan tipe (B jarang pada usia kurang dari 20 tahun, A dan E transmisi melalui makanan).
- Bila HbsAg (+) = carrier. Konsultasi dokter penyakit dalam, minimalisir obat-obat yang dimetabolisme di hati, pada pasien hepatitis kronis: cek preoperative PT dan BT.
- Screening lab hepatitis: DPL, SGOT, SGPT, PT, BT.
Pencegahan transmisi virus:
- Universal precaution (semua pasien pada dasarnya infeksius).
- Gunakan glove pada saat perawatan dental.
- Cegah cidera jarum suntik.
- Gunakan kacamata untuk proteksi mata.
- Gunakan alat disposable/autoclave alat seluruhnya.
- Vaksinasi hepatitis, khususnya Hepatitis B.
- Sterilisasi:
- Autoclave alat 134oC selama 3 menit atau air panas 160oC selama 1 jam.
- Desinfektan: sodium hipochloride (NaOCl) 1% yang baru.