Ada beberapa klasifikasi dalam mengelompokkan maloklusi:
- Berdasarkan tipe maloklusi.
- Klasifikasi Angle
- Klasifikasi Dewey.
- Klasifikasi berdasarkan hubungan Kaninus.
3 tipe maloklusi:
- Intra-arch malocclusions (malposisi gigi individual). Contoh: tipping, displacement/ bodily movement/ version, torsion (rotasi sentris), torsoversion (rotasi asentris), transposition.
- Inter-arch malocclusions (malrelasi antar lengkung gigi). Contoh: sagital (kelas I/II/III), vertical (normal/openbite/deepbite), transversal (normal/crossbite/scissor bite).
- Skeletal malocclusions. Contoh: sagital (maksila/mandibula → prognathism/retrognathism), transversal (penyempitan/pelebaran rahang), vertikal (lower facial height).
Klasifikasi Angle
M1 atas sebagai kunci oklusi/ fixed anatomical points (hubungan molar)
- Maloklusi kelas I (neutroclussion) yaitu mesiobukal cusp M, atas permanen beroklusi pada bukal groove M, bawah permanen.
- Maloklusi kelas II (distoclusion) yaitu distobukal cusp M, atas permanen beroklusi pada bukal groove M, bawah permanen.
- Divisi 1 proklinasi I atas; bibir atas hypotonic dan pendek sehingga pasien gagal menutup mulut; lip trap (bibir bawah di palatal I atas); meningkatnya aktivitas otot buccinator dan mentalis menyebabkan RA menyempit (berbentuk “V”).
- Divisi 2:1, atas retroklinasi; I, atas proklinasi; deep bite (I, atas dapat menyebabkan trauma pada gingiva labial mandibula); lengkung gigi tampak berbentuk persegi; aktivitas otot perioral normal.
- Subdivisi : bila satu sisi hubungan molar kelas II, sisi lainnya kelas I. Penulisannya: Class II, division 1, subdivision.
- Maloklusi kelas III (mesiocclusion) yaitu mesiobukal cusp M, atas permanen beroklusi pada interdental antara M, dan M, bawah permanen.
- True class III : skeletal class III.
- Pseudo class III mandibula bergerak ke depan/ maju saat menutup mulut.
- Subdivision : satu sisi class III, satu sisi class I.
Kelemahan klasifikasi angle:
- M1 permanen dianggap titik tetap dalam rahang, padahal tidak.
- Bila M1 hilang, klasifikasi tidak dapat digunakan.
- Hanya melihat dalam arah antero-posterior, sedangkan transversal dan vertikal tidak.
- Tidak menjelaskan malposisi gigi individual.
- Tidak menerangkan etiologi maloklusi.
- Tidak membedakan maloklusi dental dan skeletal.
Klasifikasi Dewey
Klasifikasi berdasarkan hubungan rahang dan dental.
- Class I modification of Dewey
- Type l: crowding anterior teeth.
- Type 2: protrusif I atas.
- Type 3: crossbite anterior.
- Type 4: crossbite posterior.
- Type 5: M1 permanen drifting ke mesial.
- Class III modification of Dewey
- Type 1: edge to edge.
- Type 2: I bawah crowding dan lebih ke lingual dari I atas
- Type 3: crossbite anterior, I atas crowding.
Hubungan kaninus
- Kelas I : cusp tip C RA berada pada embrasur C dan PI RB.
- Kelas II : cusp tip C RA lebih ke mesial dari embrasur C dan PI RB.
- Kelas III cusp tip C RA lebih ke distal dari embrasur C dan PI RB.
Sumber: Pedoman dan Tatalaksana Praktik Kedokteran Gigi.