Keadaan gawat darurat medis dapat terjadi di tempat praktik dokter gigi dan bisa terjadi pada siapa pun seperti pasien, karyawan, perawat, teman, pengantar pasien. Hal-hal yang menyebabkan kedaruratan dalam kedokteran gigi bisa terjadi di dalam atau di luar lingkungan praktik dokter gigi.
Saat mendapati kasus kedaruratan medis, dokter gigi harus bisa bertindak dengan cepat sesuai situasi yang terjadi.
Macam-macam kegawatdaruratan medis dalam praktek gigi:
- Syok anafilaktik.
- Vasovagal syncope.
- Perdarahan.
- Dry socket.
- Abses.
- Avulsi.
- Dislokasi TMJ.
- Pulpitis akut.
- Periodontitis akut.
Secara umum, kegawatdaruratan medis dapat ditangani dengan hal berikut ini:
- Hentikan prosedur gigi.
- Posisikan pasien: dalam keadaan terlentang. Jika terdapat masalah pernapasan dan nyeri dada: posisi semisupin atau tegak.
- Buka jalan nafas, berikan oksigen. Pengecualian: Kasus hiperventilasi.
- Mengukur resporatory rate (pernapasan).
- Menghitung denyut nadi.
- Mengukur tekanan darah.
- Bersiap untuk melakukan RJP (resusitasi jantung paru).
- Hubungi Layanan Medis Darurat.
- Transportasi hanya jika keadaan darurat akut harus segera ditangani.