Self limiting disease (2-3 minggu).

Etiologi:

  • Varicella zoster virus.

Manifestasi:

  1. Infeksi primer → chickenpox (cacar air) pada anak-anak.
    Gejala prodromal (demam, malaise) bersamaan dengan lesi kulit.
    Makula → eritema → papul → vesikel → pustule → krusta pada seluruh tubuh dan gatal.
    Fase laten: ganglion dorsalis saraf spinal dan saraf kranial.
  2. Infeksi sekunder → herpes zoster (shingle).
    Reaktivasi virus terjadi bila sistem imun turun → virus berjalan sepanjang saraf perifer muncul lesi di bagian yang dipersarafi, unilateral, segmental, sakit.
    Zoster: neurodermatotropik → virus laten di syaraf, replikasi juga di syaraf, lesi timbul di saraf dan kulit yang dipersarafi.
    Makulopapular → vesikel → ulser.

Komplikasi:

  • Post herpetic neuralgia: sakit pada seluruh rongga mulut setelah 3 bulan pasca kesembuhan.
  • Sindrom Ramsay Hunt: bells palsy, gangguan pendengaran (tinnitus, nyeri telinga).

Transmisi: melalui udara, kontak langsung.

Diferential Diagnosis:

  • HZ vs herpes simpleks → menyebar (tidak segmental) dan bilateral.

Treatment:

  • Acyclovir 800 mg 5x/hari selama 7 hari.
  • Kalau post herpetic neuralgia: acetaminophen dan karbamazepin.
    Family herpesviridae, subfamili:
  • Alfaherpesviridae:
    • HHV 1 → HSV 1 → laten di saraf perifer.
    • HHV 2 → HSV 2 → laten di saraf perifer.
    • HHV 3 → VZV → laten di ganglia saraf kranial V.
  • Beta herpesviridae: HHV 5 → cytomegalovirus → penyakit kelenjar saliva.
  • Gama herpesviridae:
    • HHV 4 → Epstein barr virus → oral hairy leukoplakia.
    • HHV 8 → kaposi sarcoma → salah satu manifestasi HIV.

By Infodrg