Batasan hipoglikemi:
- Hipoglikemi murni: gejala hipoglikemi bila glukosa darah <70mg/dL.
- Hipoglikemi reaktif: gejala hipoglikemi bila glukosa darah turun mendadak. Contoh: 450 mg/dL menjadi 90 mg/dL.
- Koma hipoglikemik: Koma akibat glukosa darah turun hingga dibawah 30 mg/dL.
Klasifikasi hipoglikemi:
- Ringan:
Pasien masih dapat mengenali tanda dan gejala dan masih dapat melakukan tindakan preventif untuk mengembalikan glukosa darah. - Berat:
Terdapat gangguan kesadaran sampai dapat terjadi koma.
Gejala hipoglikemi:
Tanda | Gejala | |
Autonomik | Rasa lapar, berkeringat, gelisah, paresthesia, palpitasi, tremulousness. | Pucat, takikardia, widened pulse-pressure. |
Neuroglikopenik | Lemah, lesu, dizziness, pusing, confusion, perubahan sikap, gangguan kognitif, pandangan kabur, diplopia. | Cortical-blindness, hipotermia, kejang, koma. |
Penegakan diagnosis hipoglikemi
Penegakan diagnosis hipoglikemi dapat dengan whipple triad:
- Terdapat gejala klinis.
- Glukosa darah <70 mg/dL.
- Membaik dengan pemberian glukosa.
Tatalaksana hipoglikemi ringan:
- Glukosa 15-20 g (2-3 sendok makan) yang dilarutkan dalam air.
- Jika observasi setelah 15 menit keadaan hipoglikemi masih menetap maka pengobatan dilanjutkan.
- Jika observasi keadaan sudah normal, pasien diminta makan makanan berat.
Tatalaksana hipoglikemi berat:
Jika ditemukan gejala neuroglikopeni:
- Dextrose 40% 25 ml, diikuti infus D5% atau D10%.
- Lakukan observasi gula darah tiap 1-2 jam, kalau terjadi hipoglikemi berulang pemberian dekstrose dapat diulang.
- Lakukan evaluasi pemicu hipoglikemi.