Hemofilia

Suatu diatesis hemoragik yang terdapat dalam dua bentuk.

Haemophilia A

  • Hemofilia klasik, defisiensi faktor VIII.
  • Suatu pinked disorder akibat defisiensi faktor pembekuan VIII, suatu faktor protein yang diperlukan untuk koagulasi normal dari darah.
  • Gejalanya antara lain mudah memar, perdarahan gusi, mimisan, dan perdarahan ke dalam jaringan otot (hematoma) atau suatu rongga sendi (hemartrosis).
  • Perawatannya meliputi infusi konsentrat faktor VIII secara intravena untuk memugar faktor esensial ini dan menormalkan koagulasi darah.

Haemophilia B

  • Christmas disease, defisiensi faktor IC, juga X-linked akibat defisiensi faktor pembekuan IX.
  • Gejalanya sama seperti Haemophilia tipe A.
  • Perawatannya meliputi infusi konsentrat faktor IX untuk menormalkan koagulasi darah.

Haemophilia C

  • Hemofilia akibat defisiensi faktor XI yang secara klinis menyerupai hemofilia A dan B tetapi diturunkan secara autosomal dominan.

Manajemen Dental Hemofilia

  • Hemofilia A: Medikasi asam traneksamat 2-8 hari sebelum dan setelah pencabutan gigi.
  • Hemofilia B: Pemberian konsentrat faktor IX pre-operatif.

Pertimbangan Dental:

  • Petechiae, purpura, eekimosis.
  • Perdarahan spontan.
  • Gigi kecoklatan.
  • Peningkatan karies dan OH buruk.
    • Pasien dengan diathesis perdarahan: kelainan periodontal ➡️ Perdarahan gingiva secara spontan ➡️ Pasien menjadi malas sikat gigi ➡️ OH buruk ➡️ Periodontitis ➡️ Gigi goyang.

Pain control:

  • Hipnosis, sedasi IV dengan diazepam (hindari sepenuhnya komplikasi anastesi lokal).
  • Infiltrasi: Perlahan-lahan dan beri penekanan lokal 3-4 menit.
  • Injeksi blok diragukan pada kasus hemofilia.
  • Kontraindikasi: NSAIDs dan aspirin (antikoagulan).