
Pembesaran gingiva atau gingival enlargement (kode ICD-10: K06.1) merupakan suatu kondisi di mana terjadi pertumbuhan gingiva yang berlebihan yang akan mempengaruhi kebersihan mulut dan penampilan pasien. Kondisi ini juga dikenal sebagai hiperplasi gingiva (gingival hyperplasia) atau hipertrofi gingiva (gingival hyperthrophy).
Yang membuat kasus ini begitu menantang adalah penyebabnya yang multifaktorial sehingga membuat dokter gigi harus lebih cermat dalam mendiagnosis dan menentukan rencana perawatannya.
Etiologi Pembesaran Gingiva

Pembesaran gingiva juga dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi dan distribusi menjadi:
- Localized: Terbatas pada gingiva yang berlekatan dengan satu gigi atau sekelompok gigi.
- Generalized: Meliputi seluruh gingiva yang berada di dalam mulut.
- Marginal: Meliputi margin gingiva.
- Papillary: Meliputi interdental papilla.
- Discrete: Pembesaran yang terisolasi dan menyerupai tumor.
- Diffuse: Meliputi marginal, attached gingiva dan papilla interdental.
Anamnesa
Saat pasien menunjukkan gambaran pembesaran gingival, kita harus menggali informasi yang komprehensif untuk menentukan penyebabnya dan membuat rencana perawatan yang terbaik. Berikut ini adalah pertanyaan kunci untuk ditanyakan:
- Riwayat penyakit.
- Kapan anda pertama kali menyadari adanya pembesaran gingival?
- Apakah Anda menyadari adanya perubahan dalam bentuk, warna atau tekstur pada gusi?
- Apakah pernah merasakan sakit, perdarahan atau ketidaknyamanan pada gusi?
- Apakah Anda merasakan adanya pembengkakan atau pembesaran pada tubuh atau daerah tubuh lainnya?
- Riwayat medis.
- Apakah anda pernah didiagnosis dengan penyakit sistemik seperti diabetes, leukemia, hipertensi, dan sebagainya?
- Apakah anda sedang meminum obat-obatan tertentu?
- Apakah anda memiliki keluarga yang pernah mengalami pembesaran gingival atau permasalahan dental lainnya?
- Apakah Anda merasakan perubahan dalam kondisi kesehatan umum Anda?
- Riwayat dentalis.
- Apakah Anda memiliki riwayat untuk perawatan dental seperti scalling, root planing, dan pembedahan lainnya?
- Seberapa sering Anda berkunjung ke dokter gigi untuk pemeriksaan gigi dan pembersihan?
- Gaya hidup dan kebersihan mulut.
- Seberapa sering Anda menyikat gigi dan menggunakan dental floss?
- Apakah Anda menggunakan produk kebersihan mulut lainnya seperti obat kumur atau sikat interdental.
- Apakah Anda merokok atau menggunakan produk tembakau?
- Apakah Andak mengalami perubahan dalam diet dan nutrisi?
- Apakah Anda memiliki kebiasaan yang dapat mempengaruhi gusi seperti bernapas melalui mulut atau menggeretakkan gigi?
Tampilan Klinis Gingival Enlargement
- Inflammatory enlargement.
- Pada kasus kronis, peradangan biasanya dimulai dari pembengkakan yang ringan di interdental papila dan margin gingiva, yang selanjutnya membesar dan membulat. Pembesaran ini akan semakin berkembang menutupi mahkota gigi, biasanya tidak sakit kecuali jika diperberat dengan trauma atau infeksi akut.
- Kronis : Gingiva membesar, lunak dan merah yang mudah berdarah saat probing. Papila interdental merupakan area pertama yang terkena.
- Akut : Pembengkakan terjadi dengan cepat, kemerahan dan sakit dan sering dihubungkan dengan adanya pus.
- Drug-Induced enlargement.
- Pertumbuhannya diawali dengan pembesaran pada daerah papila yang tidak sakit, berbentuk seperti biji, yang selanjutnya meluas ke area fasial dan lingual. Selama pertumbuhan terjadi, jaringan dapat menutupi sebagian atau keseluruhan mahkota yang akhirnya menyulitkan pasien untuk menjaga kebersihan mulut dan mengunyah. Hal ini juga dapan mengganggu erupsi gigi, berbicara, dan estetika pasien.
- Anticonsulvant dan Calcium Channel Blockers: Pertumbuhan gingiva yang kaku, fibrotik, dan tidak lunak yang mempengaruhi bagian anterior gingiva. Gingiva tampak normal atau pink pucat.
- Immunosuppresants: Tampilannya menyerupai pembesaran gingiva yang diinduksi oleh obat lainnya, namun lebih luas distribusinya.
- Systemic disease-related enlargement.
- Leukemia: Pembesaran gingiva yang menyebar, seperti spons, dan mudah berdarah secara spontan. Gingiva nampak merah kebiruan atau keunguan. Monocytic leukemia menunjukkan kasus pembesaran gingiva paling banyak, diikuti oleh acute myelomonocytic leukemia, dan acute myeloblastic leukemia.
- Pubertas: Perubahan hormon dapat mempercepat respon terhadap akumulasi plak, yang menghasilkan pembesaran gingiva. Hal ini menimbulkan pertumbuhan yang membulat di bagian fasial dan bagian lingual tidak terpengaruh. Semakin bertambahnya usia, kecenderungan untuk terjadinya pembesaran gingiva semakin berkurang.
- Hormonal: Gingiva yang membesar, edematosa, dan eritematosa yang mudah berdarah. Hal ini dikarenakan adanya perubahan mikrobiota subgingival, meliputi peningkatan Prevotella intermedia.
- Neoplastic Enlargement.
- Pembesaran gingiva yang jinak nampak senagai masa yang terlokalisir, keras, dan tidak lunak dan bisa bertangkai. Hal ini meliputi papillomas yang merupakan pertumbuhan jinak epitelium permukaan yang dihubungkan dengan human papillomavirus (HPV) dan epulis. Fibromas merupakan pembesaran jinak yang awalnya bermula dari jaringan ikat pada ligamin periodontal atau gingiva.
- Pembesaran gingiva yang ganas tumbuh dengan cepat, seringkali terdapat ulser atau ulkus, dan bisa menyakitkan. Lesi ini memiliki bentuk yang tidak beraturan dan menyebabkan destruksi tulang, menunjukkan kondisi yang lebih serius dan agesif.
- False Enlargement.
- Pembesaran gingiva palsu adalah pembesaran tulang atau struktur gigi dibawahnya sehingga nampak sebagai pembesaraan gingiva.
Untuk mengukur besarnya pembesaran gingiva, dapat dilakukan scoring sebagai yang dapat menunjukkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien. Terdapat beberapa pengukuran, namun yang jamak dipakai adalah sebagai berikut:
- Grade O: Tidak ada tanda pembesaran gingiva.
- Grade I: Pembesaran gingiva terbatas pada papila interdental.
- Grade II: Pembesaran gingiva meliputi papilla dan margin gingiva.
- Grade III: Pembesaran gingiva meliputi sepertiga bagian atau lebih dari mahkota gigi.
Penegakan Diagnosis Gingival Enlargement
Mendiagnosis pembesaran gingiva membutuhkan riwayat medis yang rinci untuk identifikasi faktor etiologi, membutuhkan pemeriksaan klinis yang konmprehensif untuk menilai perluasan pembesaran gingiva, membutuhkan pemeriksaan radiografis untuk evaluasi level tulang dan patologi lainnya. Pemeriksaan histopatologi, meliputi biopsi dan analisis mikroskopik, sangat penting untuk mendeteksi pertumbuhan neoplasma atau diagnosis yang belum pasti.
Manajemen Gingival Enlargement

Perawatan untuk pembesaran gingiva harus menargetkan penyebab spesifiknya dan patologi yang mendasarinya. Namun untuk seluruh kasus, terapi periodontal fase pertama harus dilakukan sebelum dilaksanakannya intervensi secara bedah, dengan kehati-hatian pada kasus keganasan.
Manajemen non-bedah
Manajemen pembesaran gingiva secara non-bedah memprioritaskan untuk meningkatkan kebersihan rongga mulut, khususnya untuk kasus yang disebabkan oleh plak. Hal ini meliputi scalling dan robot planning lalu edukasi pasien untuk melakukan sikat gigi dan flossing yang efektif, penggunaan obat kumur, dan kontrol rutin ke dokter gigi.
Menghilangkan plaque-retentive factor seperti restorasi yang buruk dan memperbaiki malposisi gigi untuk meminimalisir akumulasi plak.
Untuk kasus yang disebabkan oleh obat-obatan, konsultasikan ke dokter umum untuk penggantian obat atau penyesuaian dosis.
Manajemen Bedah
Gingivektomi merupakan prosedur bedah untuk menghilangkan jaringan gingival untuk mengembalikan bentuk normal gingiva. Prosedur ini dapat dilakukan dengan:
- Scalpel: Efektif namun dengan perdarahan lebih banyak dan penyembuhan lebih lama.
- Electrosurgery: Mengurangi perdarahan namun butuh presisi.
- Laser surgery: Lebih akurat dan penyembuhan lebih cepat, terkadang hanya butuh anestesi topikal, namun mahal dan membutuhkan pelatihan khusus.
Gingivoplasti sering dikombinasikan dengan gingivektomi, prosedur ini membentuk kembali gingiva untuk estetika dan fungsi yang lebih baik.
Bedah flap periodontal diindikasikan untuk kehilangan perlekatan periodontal yang signifikan meliputi mengangkat jaringan periodontal untuk debridement dan pembentukan tulang.
Perawatan paska operasi sangat penting untuk kesuksesan perawatan bedah. Hal ini meliputi manajemen ketidaknyamanan mengunakan analgesik, penurunan risiko infeksi, dan mempercepat penyembuhan dengan obat kumur antimicroba, dan kontrol rutin.
Follow-up juga penting untuk memantau proses penyembuhan, menjaga kebersihan mulut, dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.
Sumber:
- Dr. Shubham Sharma, Dr. Nitin Tomar, Dr. Nazar Rana and Dr. Mayur Kaushik 2024. Comprehensive Review On Gingival Enlargement And Its Management. _Educational Administration: Theory and Practice_. 30, 5 (May 2024), 13373–11377. DOI:[https://doi.org/10.53555/kuey.v30i5.4910](https://doi.org/10.53555/kuey.v30i5.4910).