Etiologi:

  • Tidak diketahui.
  • Diduga reaksi hipersensitivitas: tipe III (EM minor), tipe IV (EM mayor).

Predisposisi:

  • Alergi obat (Contoh: sulfonamide, anti konvulsan, NSAID-oxycam).
  • Infeksi HSV, TB, fungal.

Manifestasi:

  • Kulit: lesi target (makula, krusta, papul ditengah lesi dengan dikelilingi eritema) di ekstremitas, wajah dan leher.
  • Oral: makula dan papula → bulla → ulser dan krusta merah kehitaman pada bibir, mukosa bukal dan lidah.

Kategori EM:

  1. EM minor: <10% BSA (Body Surface Area) mengalami epithelial detachment, tanpa keterlibatan mukosa, hanya di kulit.
  2. EM mayor: kulit dan mukosa, < 10% BSA.

Sering disebabkan karena infeksi virus HSV → HAEM (Herpes Associated Erythema Multiforme) → EM Minor.

Differential Diagnosis:

Infeksi herpes simpleks → lesi kulit: ulserasi.

Treatment:

  • Bibir: Oles bibir dengan campuran amox, prednisone, avil, lanolin, vaselin.
  • Intraoral: kumur chlorhexidine.
  • Hentikan obat penyebab.

Pasien dirawat bersama bila harus diberi kortikosteroid sistemik.

  • Steven Johnnson’s Syndrome (SJS), ada trias kelainan: kulit, mukosa (mulut, tenggorokan, genital) dan mata, < 10% BSA, ada nikolsky sign (diusap pada bagian tidak berbula akan mencetuskan timbulnya bula).
  • Toxic Epidermal Necrolysis (TEN): epithelial detachment > 30 % BSA
  • Epithelial detachment 10-30% BSA → SJS-TEN.

By Infodrg