ANAMNESIS

  • Riwayat kesehatan penderita:
    1. Riwayat penyakit menular.
    2. Riwayat penyakit yang diidap.
    3. Riwayat alergi obat.
  • Riwayat dental:
    1. Keluhan utama.
    2. Riwayat gigi terlibat.
    3. Gejala subyektif (rasa sakit).

PEMERIKSAAN FISIK UMUM DAN SISTEM STOMATOGNATIK

  • Pemeriksaan Obyektif:
    1. Pembengkakan ekstra oral.
    2. Pembengkakan intra oral.
    3. Fistula.
    4. Gigi karies.
    5. Gigi perforasi.
    6. Gigi berubah warna.
    7. Perkusi.
    8. Tekanan/palpasi.
    9. Gigi goyang.
    10. Pembesaran kelenjar (submandibula, submental).
    11. Sensitifitas jaringan terhadap palpasi.
    12. Fraktur pada mahkota.
    13. Karang gigi.
    14. Gingiva di sekitar gigi.
    15. Polip.
  • Tes vitalitas gigi:
    1. Vitalitester.
    2. Tes termal.
    3. Tes kavitas.
    4. Tes jarum miller.
  • Status kebersihan mulut (OHI-S).

KEMAMPUAN INTERPRETASI

Hasil pemeriksaan radiografi (periapikal, bitewing, oklusal, panoramik).

KETERAMPILAN PROSEDURAL

  • Tindakan asepsis (isolasi daerah kerja).
  • Teknik isolasi dengan rubberdam.
  • Perawatan tumpatan gigi permanen:
    1. Komposit kelas I.
    2. Komposit kelas II.
    3. Komposit kelas III.
    4. Komposit kelas IV.
    5. Komposit kelas VI.
    6. Glass ionomer cement kelas V.
    7. Inlay.
    8. Onlay.
  • Perawatan tumpatan kelas I dan II amalgam.
  • Perawatan pulp capping gigi permanen.
    1. Pulp capping direct.
    2. Pulp capping indirect.
  • Melakukan perawatan saluran akar gigi permanen.
    1. Saluran akar gigi tunggal tanpa penyulit.
    2. Saluran akar gigi jamak tanpa penyulit.
  • Mahkota pasak (single crown).
  • Bleaching ekstra koronal.

KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

  • Komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai informed consent.
  • Komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai penatalaksanaan penyakit yang dilakukan.
  • Tindak lanjut paska perawatan dan rujukan.

By Infodrg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *