ANAMNESIS

  • Keluhan utama.
  • Keluhan tambahan.
  • Riwayat penyakit gigi sekarang.
  • Riwayat penyakit gigi dahulu.
  • Riwayat penyakit sistemik.
  • Riwayat penyakit herediter.
  • Riwayat penyakit alergi.

PEMERIKSAAN FISIK UMUM DAN SISTEM STOMATOGNATIK

  • Keadaan umum.
  • Kesadaran:
    1. Tanda-tanda vital: tekanan darah, frekuensi nafas, denyut nadi, suhu.
    2. Pengukuran tekanan darah.
    3. Frekuensi nafas: metode imspeksi gerak naik turun perut dan dada tiap menit.
    4. Frekuensi nadi: arteri radialis.
    5. Pengukuran suhu: axilla.
  • Cara pemeriksaan:
    1. Inspeksi.
    2. Palpasi.
    3. Tes vitalitas gigi.
    4. Perkusi.
  • Pemeriksaan ekstra oral:
    1. Mata.
    2. THT.
    3. Bibir.
    4. Kelenjar getah bening (submandibula dan submental).
    5. Asimetri wajah.
  • Pemeriksaan intra oral:
    1. Jaringan lunak.
    2. Jaringan keras (gigi dan rahang).

KEMAMPUAN INTERPRETASI

KEMAMPUAN PROSEDURAL

  • Tindakan anestesi lokal yang tepat untuk mengatasi rasa sakit dan kecemasan pasien.
  • Tindakan pencabutan gigi permanen:
    1. Metode tertutup.
    2. Metode terbuka tanpa penyulit.
  • Odontektomi gigi M3 bawah kelas I posisi A mesioangular.
  • Bedah sederhana preprosthetik dengan menerapkan prinsip bedah (alveolektomi 1 regio).
  • Bedah sederhana pada jaringan lunak:
    1. Insisi abses intra oral menggunakan skalpel dan curved hemostat.
    2. Pemasangan drain tanpa faktor penyulit.
  • Perawatan kasus trauma dentoalveolar:
    1. Fiksasi interdental menggunakan bahan komposit/komposit dengan wire 4.0.
    2. Teknik dental wiring (single/double ivy eyelet, essig).
  • Penatalaksanaan bedah mulut pada pasien kompromis medis:
    1. Status kesehatan ASA 1 dan 2 (American Society of Anasthesiologis).
    2. Mendapat jawaban rujukan dari dokter gigi spesialis terkait.
  • Penatalaksanaan gawat darurat medis di ruang praktek:
    1. Tatalaksana kontrol perdarahan.
    2. Tatalaksana sinkop (posisi pasien trendelenburg).
    3. Tatalaksana syok anafilaksis.
    4. Tatalaksana Basic Life Support (BLS): prinsip C-A-B (rekomendasi AHA (American Heart Association) 2012).
  • Melakukan tindakan aseptik daerah operasi (EO dan IO).
  • Melakukan persiapan pre operasi di ruang bedah sentral:
    1. Teknik cuci tangan secara bedah standar WHO.
    2. Teknik menggunakan glove steril.
    3. Teknik menggunakan gown operasi.
    4. Memahami berbagai peran tenaga medis/paramedis dalam ruang bedah (termasuk scrub nurse, circulating nurse), dll).
  • Reposisi TMJ et causa dislokasi TMJ.

KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI

  • Komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai informed consent.
  • Komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai penatalaksanaan penyakit yang dilakukan:
    1. Ekstraksi.
    2. Odontektomi.
    3. Alveolektomi.

By Infodrg

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *