Penyakit inflamasi gingiva dan periodontal serta gejala dan etiologinya dapat dinilai secara klinis menggunakan indeks kualitatif dan/atau indeks kuantitatif. Indeks tersebut dapat digunakan dalam studi epidemiologi, tetapi juga dapat berguna dalam pemeriksaan klinis individu.
Indeks yang digunakan untuk menilai keadaan periodontal ada 3:
- Community periodontal index of treatment needs (CPITN) – WHO 1978.
- Periodontal screening and recording (PSR) – ADA/AAP 1992.
- Periodontal disease index (PDI) – Ramfjord 1959.
CPITN merupakan indeks resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta perkiraan kebutuhan perawatan. Dalam studi epidemiologi, CPITN merupakan indeks periodontal yang sering digunakan.
Cara Pemeriksaan
- Dalam mengukur CPITN, kita menggunakan probe WHO yang memiliki 0,5 mm bola di ujung dan penanda milimeter pada 3,5, 8,5, dan 11,5 mm dan color coding dari 3,5 hingga 5,5 mm.
- Pemeriksaan dilakukan menggunakan probe WHO, kaca mulut, dengan pencahayakan yang baik.
- Semua gigi diperisa kedalaman poket, kalkulus dan perdarahannya. Baik pada bagian mesial, midfasial, distofasial, mesiolingual/palatal, midlingual/palatal, dan distolingual/palatal.
- Keadaan gigi yang dicatat adalah keadaan gigi yang terparah di setiap sekstannya.
- Gigi molar ketiga tidak dilakukan perhitungan kecuali jika fungsi gigi tersebut menggantikan M2.
Contoh hasil pengukuran
Dari hasil di atas, kita bisa menentukan kebutuhan perawatan penyakit periodontal.
- Sekstan 2 membutuhkan perawatan OHI.
- Sekstan 1, 3, 5, dan 6 membutuhkan perawatan OHI dan pembersihan karang gigi,
- Sekstan 4 membutuhkan perawatan OHI, pembersihan karang gigi, dan perawatan kompleks.
Referensi:
- Newman, NG, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA, editor. Carranza’s Clinical Periodontology 11 edition. St. Louis: Elsevier. 2012