Panduan Lengkap Anestesi dam Kedokteran Gigi: Teknik, Mekanisme, dan Keamanan Pasien.

Panduan Lengkap Anestesi dam Kedokteran Gigi: Teknik, Mekanisme, dan Keamanan Pasien.

Anestesi adalah metode yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit selama prosedur medis dengan cara mematikan sementara saraf di area yang akan diobati. Dalam dunia kedokteran gigi, anestesi sangat penting agar pasien tetap merasa nyaman dan tidak merasakan nyeri saat tindakan dilakukan.

Anestesi digunakan dalam berbagai prosedur kedokteran gigi, seperti pencabutan gigi, penambalan, perawatan saluran akar, dan operasi mulut lainnya. Dengan bantuan anestesi, prosedur yang mungkin terasa menyakitkan bisa dijalani dengan lebih nyaman dan tenang.

Mekanisme Anestesi Lokal

Rasa sakit merupakan pengalaman sensoris dan emosional yang sangat berpengaruh dalam Kedokteran Gigi. Rasa sakit terjadi apabila ujung syaraf terkena rangsangan berupa stimulasi mekanis, thermal, dan kimia, lalu impuls syaraf tersebut dihantarkan ke otak sehingga otak dapat mempersepsikan rasa sakit.

Anestesi bekerja dengan cara menghentikan sinyal syaraf pada area yang spesifik yang dapat mencegah sinyal rasa sakit mencapai ke otak. Medikasi ini menghambat konduksi syaraf dengan cara menghambat sodium channels pada membran sel syaraf dan secara efektif menghentikan sinyal rasa sakit.

Terdapat 3 jenis anestesi yang tersedia yaitu anestesi general atau umum, anestesi lokal, dan juga anestesi topikal. Teknis anestesi yang paling sering digunakan di dalam Kedokteran Gigi adalah anestesi lokal, yaitu yang hanya mempengaruhi sebagian area tubuh saja sambil tetap menjaga kesadaran pasien.

  • General anesthesia: Anestesia seluruh tubuh dengan kehilangan seluruh kesadaran akibat inhalasi atau penyuntikan obat anastetikum.
  • Local anesthesia: Kehilangan sensasi pada sebagaian jaringan tubuh.
  • Topical anesthesia: Hanya daerah yang akan diberikan tindakan yang mengalami anesthesia.

Macam-macam Teknik Anestesi Lokal dalam Kedokteran Gigi

Anestesi lokal yang sering digunakan dalam kedokteran gigi adalah anestesi blok regional, infiltrasi dan anestesi tambahan seperti anestesi topikal, injeksi intraligamen, intrapulpa, intreosseous, dan intraseptal.

Anestesi Blok Regional

Blok regional merupakan salah satu teknik anestesi yang paling umum digunakan dalam kedokteran gigi untuk mematikan area tertentu di rongga mulut. Teknik ini melibatkan penyuntikan anestesi di sekitar syaraf utama yang menginervasi area tertentu di rongga mulut, sehingga seluruh bagian yang dilayani oleh syaraf tersebut menjadi mati rasa (baal).

Berikut ini adalah beberapa syaraf yang sering menjadi target untuk blok regional:

  1. Syaraf alveolar inferior: Sering digunakan untuk pencabutan gigi molar rahang bawah, khususnya dalam prosedur odontotektomi.
  2. Syaraf lingual: Menyediakan sensasi untuk lidah dan sebagian mukosa mulut. Sering kali, syaraf lingual akan mati rasa bersamaan syaraf alveolar inferior.
  3. Syaraf mentalis: Syaraf yang menginervasi bibir bawah dan dagu. Blok mentalis digunakan untuk prosedur yang mempengaruhi bibir bawah atau area dagu.
  4. Syaraf palatal besar (greater palatine): Memberikan inervasi untuk mukosa palatal dan gusi pada rahang atas (maksila).
  5. Syaraf nasopalatal (nasopalatine): Memberikan inervaasi untuk mukosa palatal di sekitar gigi depan rahang atas.

Anestesi Infiltrasi

Anestesi infiltrasi adalah teknik di mana cairan anestesi akan disuntikkan langsung ke dalam jaringan lunak di sekitar gigi yang akan dirawat. Tujuannya adalah untuk mematikan rasa di area yang terbatas, sehingga prosedur gigi dapat dilakukan tanpa rasa sakit. Pada saat melakukan anestesi infiltrasi, penting dilakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak berada di dalam pembuluh darah.

Anestesi Tambahan di dalam Kedokteran Gigi

Anestesi tambahan sering digunakan untuk menambah efektivitas teknik anestesi yang dilakukan sebelumnya seperti blok regional dan anestesi infiltrasi yang sudah disebutkan di atas, hal ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan pasien, khususnya saat menjalani perawatan yang rumit atau lama.

Anestesi Topikal

Anestesi topikal biasanya digunakan pada mukosa sebelum memasukkan jarum anestesi, hal ini memberikan keuntungan secara farmakologis dan psikolgis. Jenis yang sering digunakan dalam kedokteran gigi adalah yang dalam bentuk gel. Efektivitas anestesi topikal ini tergantung konsentrasi dan durasi pemakaian, namun secara umum dapat memberikan efek sedalam 2-3 mm.

Injeksi Intraosseous

Injeksi intraosseous adalah teknik injeksi yang memasukkan cairan anestesi ke dalam tulang kanselous (cancellous bone), yaitu tulang yang menyerupai spons dan berongga yang ditemukan di dalam tulang kortikal.

Teknik ini memastikan cairan anestesi segera bekerja, sayangnya teknik ini tidak dapat dilakukan menggunakan spuit tradisional melainkan harus menggunalan alat khusus supaya cairan anestesi dapat menembus dengan tulang.

Injeksi Intraligamen

Injeksi intraligamen merupakan teknik tambahan yang paling sering digunakan oleh dokter gigi Indonesia, bahkan banyak dokter gigi yang hanya menggunakan teknik ini tanpa menggunakan teknik anestesi utama sebelumnya. Injeksi intraligamen adalah teknik yang memasukkan cairan anestesi ke dalam ligamen periodontal di antara gigi dan tulang alveolar, sehingga mampu menganestesi area gigi tanpa mempengaruhi jaringan lunak di sekitarnya.

Teknik ini membutuhkan spuit khusus (citoject) yang tidak hanya mendepositkan cairan anestesi, namun juga memberikan tekanan sehingga cairan anestesi dapat masuk ke dalam ligamen periodontal.

Injeksi Intrapulpa

Injeksi intrapulpa merupakan teknik khusus yang digunakan untuk prosedur endodontik. Pada saat pasien mengalami pulpitis, anestesi yang diinjeksikan pada jaringan lunak di sekitar rongga mulut bisa tidak efektif, sehingga membutuhkan injeksi langsung ke dalam pulpa. Teknik ini sangat tidak nyaman bagi pasien saat mendepositkan cairan, namun teknik yang paling efektif untuk membuat jaringan pulpa mati rasa.

Perlengkapan Anestesi dalam Kedokteran Gigi

Secara garis besar armamentarium atau perlengkapan anestesi yang digunakan dalam kedokteran gigi digambarkan dalam mind map berikut ini.

Hal perlu diperhatikan dalam Anestesi Kedokteran Gigi

Anestesi merupakan kemampuan dasar bagi dokter gigi, walau begitu penguasaan teknik dan bahan anestesi bukanlah hal yang sepele karena tindakan ini memiliki risiko yang luar biasa, salah satunya adalah syok anafilaktik. Dokter gigi perlu mempertimbangkan kondisi medis pasen sebelum memilih larutan anestesi dan juga perlu memperhatikan dosis maksimum untuk menghindari toksisitas sistemik.